Budidaya ikan sendiri sudah sejak lama disukai masyarakat, jenisnya sendiri sangat beragam salah satunya adalah ikan lele. Saat memutuskan untuk menekuni kegiatan tersebut, maka Anda perlu mengetahui cara budidaya ikan yang baik dan benar.
Cara Budidaya Ikan Lele
Budidaya ikan lele sendiri merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Hal tersebut dapat dilihat dari respon masyarakat yang tetap menjadikannya sebagai lauk pauk atau olahan kreatif lainnya, misalnya saja kripik, kue, dan sebagainya. Berikut tata cara perawatan yang baik dan benar:
1. Siapkan Media Kolam
Jika sudah memiliki kolam ikan yang tidak terpakai, bisa menggunakannya kembali. Anda juga dapat membuatnya sendiri dengan terpal. Kolam lele yang baik memiliki suhu 20-28 derajat celcius, kondisi air berwarna keruh dengan sedikit hijau dari lumut.
- Usahakan kedalaman air tidak terlalu dangkal karena dapat membuatnya kepanasan, berikut cara membuatnya:
- Bersihkan terlebih dahulu kolam terpal menggunakan sabun, selanjutnya bilas hingga bersih.
- Tunggu beberapa saat, sampai terpal mengering sempurna.
- Sanggah terpal menggunakan besi atau tumpukan batako, Tujuannya yakni agar dapat menghalau air agar tidak keluar.
- Isi terpal dengan air sekitar 20-30 cm, kemudian diamkan selama 7-10 hari.
- Hal tersebut bertujuan agar lumut serta fitoplankton di dalamnya muncul, dan menjadikan air sedikit keruh.
- Setelah mencapai waktu yang ditentukan, tambahkan air dengan ketinggian sekitar 80-90 cm.
- Anda dapat menambahkan irisan daun singkong atau pepaya, untuk mengurangi baunya.
- Selain itu tambahkan juga eceng gondok untuk menyerap racun dan memberi keteduhan.
2. Pilih Bibit Unggul
Cara budidaya ikan selanjutnya yakni mencari Bibit unggul, hal tersebut sangat diperlukan untuk memberi hasil terbaik. Cara memilihnya cukup mudah yakni dengan melihat ciri-ciri fisik, antara jantan dan betia memang sedikit berbeda, sehingga dibutuhkan ketelitian serta pengetahuan khusus.
Ciri-ciri umum yang terdapat pada lele jantan adalah gerakannya lincah, perut ramping, alat kelamin sedikit lebih runcing, warnanya cenderung gelap, dan tulang kepala pipih. Sedangkan pada jenis betina yakni kelaminnya bulat, gerakan lambat, serta perut lebih besar dari pada punggunng.
3. Penebaran Bibit
Saat akan menebarkan bibit, sebelumnya pisahkan berdasarkan ukuran. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari saling memangsa, karena sifat ikan lele sendiri adalah kanibal. Saat penebaran benih, terdapat cara khusus yang perlu Anda perhatikan guna menjaganya agar tidak stres.
Hindari menebar benih secara bersamaan, Anda bisa menggunakan ember. Caranya yakni masukkan ikan lele, kemudian taruh pada kolam, selanjutnya biarkan sampai berpindah sendiri selama kurang lebih 30 menit. Waktu terbaik untuk proses satu ini adalah saat pagi dan malam hari.
4. Pemeliharaan Ikan Lele dan Panen
Saat ikan lele berusia sekitar 20 hari, lakukan penyortiran yakni dengan memisahkan antara kecil dan besar pada tempat berbeda. Kualitas kolam yang bagus untuk ikan jenis ini adalah berlumpur kehijauan.
Tanda khusus perlu Anda perhatikan adalah saat warna air kemerahan maka lele sudah dapat dipanen.
Masa panen dapat dilakukan setelah ikan berusia sekitar 90 hari. Usahakan menggunakan sarung tangan saat panen, hal tersebut untuk mengurangi risiko terkena patil lele, sebaiknya aplikasikan alat bantu seperti serokan untuk memudahkan saat pengambilan.
Cara budidaya Ikan lele tersebut perlu Anda perhatikan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal tersebut mempengaruhi perkembang biakannya serta kualitas nantinya. Pengetahuan terkait hal ini tentu perlu diketahui sebagai bekal penyaluran hobi atau untuk bisnis yang menjanjikan.
Artikel ini telah tayang di oyimedia.com